Menkeu : Membangun Ekosistem Pembiayaan Menjadi Tantangan bagi Emerging dan Developing Country
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan membangun sebuah ekosistem pembiayaan menjadi tantangan bagi negara-negara emerging dan developing termasuk Indonesia. Menurutnya, saat ini mayoritas developing dan emerging country masih berada pada tahap awal dalam membangun baik pasar modal, pasar uang, dan pasar surat berharga mereka.
“Kemampuan untuk menciptakan pembiayaan yang lebih advance dan sophisticated jelas merupakan sebuah tantangan bagi banyak developing dan emerging country," ungkap Menkeu pada Acara Road to G20 - Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu (06/07).
Menkeu menambahkan, dalam menciptakan pembiayaan tidak hanya sekedar memproduksi sebuah produk, melainkan harus dilengkapi dengan kerangka hukum, aturan, dan juga otoritas yang bisa memberikan assurance baik kepada investornya maupun pada issuernya.
Lebih lanjut Menkeu menyampaikan, bagi Indonesia pun masih berada pada perjalanan untuk bisa membangun sektor keuangan, sektor pasar modal, sektor surat berharga dengan komunitas investasi di dalam sebuah ekosistem yang baik. Meski hal itu bukanlah tantangan baru.
"Di dalam perjalanan kita untuk pertama membangun sebuah kemampuan financing itu sudah dilakukan di dalam beberapa kali upaya," tandas Menkeu.
Salah satu upayanya melalui peran PT. Sarana Multi Finance (SMF) yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) yang berada di lingkungan kementerian keuangan.
“Sarana Multi Finance, Special Mission Vehicle yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai kepanjangan tangan dari Kemenkeu khusus yang dedicated di dalam menyelenggarakan pembiayaan perumahan,” pungkas Menkeu.(rls)